Soliman Sudah Setahun Rencanakan Bakar Pendukung Israel di AS, Belajar Buat Molotov dari YouTube
Sabry Soliman sudah merencanakan aksi pelemparan bom molotov ke pendukung Israel di AS sejak tahun lalu. Dia belajar membuat molotov dari YouTube.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Mohammed Sabry Soliman (45), pelaku pelemparan bom molotov saat pawai pendukung pembebasan sandera Israel di Colorado, Amerika Serikat (AS), pada Senin (2/6/2025) waktu setempat, sudah merencanakan aksinya selama setahun.
Dikutip dari BBC pada Selasa (3/6/2025), Soliman telah menargetkan demonstran pro-Israel saat digelarnya pawai di sebuah mal terbuka di Colorado.
Bahkan, aparat menemukan 16 bom molotov yang sudah disiapkan Soliman di dekat lokasi kejadian.
Sementara, menurut penyidik, Soliman mengetahui adanya pawai di lokasi tersebut setelah melakukan pencarian secara daring atau online.
Saat kejadian, polisi menyebut pelaku melempar dua bom molotov ke arah kerumunan dan mengakibatkan 12 orang mengalami luka bakar.
Adapun korban paling tua adalah seorang penyintas dari tragedi Holocaust bernama Rabbi Israel Wilhelm yang berprofesi sebagai Direktur Chabad di Universitas Colorado Boulder.
Di sisi lain, Soliman sudah menghadapi persidangan secara online dari Penjara Boulder County dengan mengenakan pakaian berwarna oranye.
Baca juga: Qatar-Mesir Dukung Gencatan Senjata 60 Hari Menuju Permanen, Hamas Siap Negosiasi dengan Israel
Adapun agenda persidangan selanjutnya yaitu pengajuan dakwaan resmi yang akan digelar pada Kamis (5/6/2025) mendatang.
Dilansir CBS News, Soliman mengungkapkan dalam salah satu wawancara, aksinya tersebut sudah direncanakan sejak setahun lalu.
Dia mengatakan penyerangan terhadap kelompok pro-Israel itu telah direncanakan akan dilakukan setelah kelulusan putrinya.
Sementara, menurut dokumen resmi dari pengadilan, Soliman mengakui ingin membunuh seluruh orang Zionis.
Menurut polisi, Soliman menjalankan aksinya dengan menyamar sebagai tukang kebun agar bisa dengan mudah mendekati demonstran pro pembebasan sandera Israel tersebut.
Di sisi lain, pelaku mengungkapkan bisa membuat bom molotov setelah menonton video di YouTube.
Namun, Soliman mengakui belajar bom molotov bukan tanpa alasan. Sebenarnya, dia mengakui ingin menggunakan senjata api untuk menjalankan aksinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.