Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun
LIVE
tag populer

Golkar Nilai Tak Ada Alasan Pemakzulan Wapres Gibran

Muhammad Sarmuji menilai tidak ada dasar konstitusional untuk memakzulkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Golkar Nilai Tak Ada Alasan Pemakzulan Wapres Gibran
Tribunnews/Mario Christian Sumampow
ISU PEMAKZULAN WAPRES - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat tiba di KPU untuk daftar sebagai peserta Pilpres 2024, Rabu (25/10/2023). Gibran yang saat ini menjabat Wapres RI diterpa isu pemakzulan. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Muhammad Sarmuji, menilai tidak ada dasar konstitusional untuk memakzulkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Hal ini disampaikan Sarmuji merespons surat dari Forum Purnawirawan TNI yang meminta DPR dan MPR memproses pemakzulan Gibran.

Menurut Sarmuji hingga saat ini tidak ada tindakan Gibran yang bisa dikategorikan sebagai pelanggaran serius sebagaimana diatur dalam konstitusi untuk dasar pemakzulan.

"Wapres Gibran tidak melakukan hal yang bisa menjadi alasan pemakzulan," kata Sarmuji kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).

Meski demikian, Sarmuji menyebut bahwa setiap aspirasi yang masuk tetap akan diterima oleh DPR. 

Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini meyakini DPR akan mempelajari lebih lanjut isi surat tersebut.

Rekomendasi Untuk Anda

"Namanya surat berisi aspirasi tentu kita terima. Untuk tindaklanjut kita pelajari apakah berkesesuaian dengan amanat konstitusi dan perundangan yang berlaku," ujar Sarmuji.

Sebelumnya diberitakan, Forum Purnawirawan Prajurit TNI secara resmi mengajukan usulan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Usulan itu tertuang dalam surat bernomor 003/FPPTNI/V/2025 tertanggal 26 Mei 2025, yang ditujukan kepada Ketua MPR RI, Ahmad Muzani dan Ketua DPR RI, Puan Maharani.

"Dengan ini kami mengusulkan kepada MPR RI dan DPR RI untuk segera memproses pemakzulan terhadap Wakil Presiden berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku," demikian petikan surat yang dikutip Tribunnews.com, Selasa (3/6/2025).

Sekretaris Forum Purnawirawan Prajurit TNI, Bimo Satrio, membenarkan surat tersebut. Menurutnya, surat telah dikirim pada Senin (2/6/2025).

"Jadi surat itu kita kasih dalam segi hukumnya, nanti kalau belum jelas dari DPR, MPR, DPD RI kita siap purnawirawan untuk rapat dengar pendapat," kata Bimo saat dikonfirmasi awak media, Selasa.

Dalam surat ini, Forum menyebutkan sejumlah dasar konstitusional sebagai landasan usulan pemakzulan. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas