Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun
LIVE
tag populer

Hasil Penelitian Ideas: Konsumsi Daging Orang Kaya 4,7 Kg per Tahun, Orang Miskin Hanya 9 Gram

Ibadah Qurban apabila dikelola dengan baik semestinya bisa menjadi bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: willy Widianto
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Hasil Penelitian Ideas: Konsumsi Daging Orang Kaya 4,7 Kg per Tahun, Orang Miskin Hanya 9 Gram
Tribunnews/Jeprima
PENJUAL HEWAN KURBAN - Pedagang menurunkan hewan kurban dari truk saat tiba di Jakarta, Kamis (29/5/2025). Ibadah Qurban apabila dikelola dengan baik semestinya bisa menjadi bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibadah Qurban apabila dikelola dengan baik semestinya bisa menjadi bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Momentum Idul Adha atau Idul Qurban juga mampu menjadi momentum membangun kekuatan sosial-ekonomi yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mustahik sebutan untuk orang yang dalam ketentuan agama ditetapkan sebagai penerima atau yang berhak untuk menerima zakat atau hewan kurban, tetapi juga memberdayakan peternak rakyat yang tingkat kesejahteraannya masih rendah.

Akan tetapi faktanya pembagian daging hewan kurban di Indonesia tidak merata.

 

Berdasarkan penelitian Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), hanya orang dari kelas terkaya yang bisa mengkonsumsi daging. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

Peneliti IDEAS, Tira Mutiara mengatakan pihaknya melakukan identifikasi setidaknya terdapat 90,91 juta orang mustahik prioritas dengan konsumsi daging domba dan kambing dan sapi terendah.

Karenanya kata dia paling berhak menerima daging kurban yakni sebanyak 5,69 juta mustahik miskin ekstrem (dibawah 0,8 garis kemiskinan), 12,96 juta mustahik miskin (0,8 hingga 1,0 garis kemiskinan), 20,21 juta mustahik hampir miskin (1,0 hingga 1,2 garis kemiskinan) dan 52,04 juta mustahik rentan miskin (1,2 hingga 1,6 garis kemiskinan).

Rekomendasi Untuk Anda

Pada tahun 2024 lanjut Tira, rata-rata penduduk di persentil tertinggi (satu persen kelas terkaya) mengkonsumsi 4,71 kilogram daging domba dan kambing dan sapi per kapita per tahun, 517 kali lebih tinggi dari rata-rata konsumsi daging domba dan kambing dan sapi penduduk di persentil terendah (Satu persen kelas termiskin) yang hanya 0,009 kilogram per kapita per tahun.

"Kesenjangan ini dapat dikurangi dengan pendistribusian daging kurban yang menyasar daerah yang minim mengkonsumsi daging. Jika rekayasa sosial dalam pendistribusian daging kurban dilakukan secara sempurna kepada 90,91 juta mustahik prioritas, kesenjangan konsumsi daging yang diukur dengan rasio gini berpotensi turun signifikan dari 0,61 menjadi 0,40," ujar Tira dalam pernyataannya, Rabu(4/6/2025).

Peneliti IDEAS lainnya, Haryo Mojopahit mengatakan kebutuhan hewan kurban terbesar saat ini adalah domba dan kambing (doka) yakni sekitar 1,1 juta ekor. Sedangkan sapi dan kerbau sekitar 503 ribu ekor. 

Kebutuhan tersebut berasal dari asumsi berat domba dan kambing antara 20 hingga 80 kilogram dengan bobot karkas atau bobot ternak yang sudah disembelih dan dikuliti sebesar 41 persen, serta berat sapi antara 250 hingga 750 kilogram dengan bobot karkas sebesar 57 persen.

Baca juga: Apakah Hewan Kurban Masuk Surga? Ini Pandangan Para Ulama

"Jika dijumlahkan maka potensi ekonomi kurban tahun 2025 dari sekitar 1,6 juta hewan ternak setara dengan 101,1 ribu ton daging," kata Haryo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas